Wednesday 9 November 2011

tugas sim bab 5 By mame


INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pendahuluan
            Dalam perusahaan, baik besar maupun kecil para manajer sering membuat pertanyaan yang berkaitan dengan “ke arah mana industri kita tertuju? Haruskah kita merubah model bisnis?. Bagaiman a kita bisa memperluas market share? strategi apa yang akan kita buat dan bagaiman kita mendesain strategi?
Para manajer tidak mudah dalam menjawab semua pertanyaan tersebut, para manajer berusaha menemukan jawaban tersebut dengan menggunakan sistem informasi namun pada situasi lain komputer tidak dapat di gunakan.
Apa yang di kerjakan Manajer?
            Adalah suatu kenyataan bahwa kesuksesan organisasi bekaitan erat dengan kompetensi tekhnis. Kemampuan organisasi dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan akhirnya dengan ”know-how” dan pengetahuan tentang produk dan proses produksi. Banyak para pemikir dan literatur yang membahas masalah ini, melalui tiga macam observasi  :
1.      Literatur yang menggambarkan peran dan kompetensi tekhnik yang sering disebut dengan aliran tekhnikal-rasional ­. aliran ini menekankan kejalasan tentang tugas yang dapat di kerjakan. Artinya adalah penjelasan tentang tugas masing-masing individu tentang apa yang harus di kerjakan dalam organisasi.
2.      Lteratur yang menekankan pada kemampuan adaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang biasanya di sebut dengan aliran behavioral. Yang berarti seberapa bagus organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungannya baik internal ataupun eksternal.
3.      Literatur yang menekankan kepada peran pengetahuan dan pemahaman dan pengetahuan manajerial atau disebut kelompok aliran kognitif. Penekanannya pada seberapa bagus organisasi  belajar dan menerapkan know-how dan pengetahuan dan seberapa baik manajer memberikan makna pada situasi yang baru.
Setiap teori yang di anut saat ini adalah rasional untuk memberi alasan mengapa sistem harus di buat serta bagaimana manajer menggunakanya. Ketiga pendapat di atas saling melengkapi.
Prespektif Ttekhnikal-Rasional
            Teknikal rasional sering juga di sebut sebagai prespektif klasik. Organisasi di lihat sebagai sistem tertutup dan mekanistik. Seperti halnya mesin, efisiensi dan keefektifan organisai tergantung pada  proses dimana bagian didesain dan merancang integrasi atas bagian-bagian yang ada. Tugas manajer adalah mendesain mekanisme yang sempurna dengan mempelajari bagian-bagian yang ada serta membangun administrasi yang efektif yang dapat memonitor secara keseluruhan operasi.
            Terdapat dua macam variasi dalam membangun prespektif tekhnikal rasional, yaitu kelompok manajemen ilmiah dan administratik-birokratik yang keduanya memiliki peran masing-masing dalam sebauah organisasi. Henry fayol dan para penulis sebelumnya menggambarkan tugas manajer adalah planning, organizing, coordinating, deciding dan controlling.
            Organisasi adalah mekanisme seperti arloji, yang memiliki beberapa proses internal dan opersinya dapat secara terus menerus ditingkatkan oleh sebuah manajemen dalam bidang siten informasi yang sekarang di kenal dengan program re-engineering, value vchain analysis, business process design dan total quality mangement.
Prespektif  Keperilakuan (Behavioral)
            Prespektif ini dalam manajemen berkembang sebagai reaksi dari keterbatasan kelompok tekhnikal, yaitu kegagalannya dalam mempertimbangkan orang-orang yang bekerja dalam organisasi. Kegagalan dalam mempertimbangkan kelompok kecil norma kelompok dan fenomena sosiologi yang lain. Serta kegagalan dari pemikiran teknikal dalam memepertimbangkan lingkungan eksternal dimana organisasi berada dalam persektif ini.
            Terdapat dua kelompok pemikir yang sangat berpengaruh dalam masalah ini, yaitu kelompok human relation yang fokus pada psikologis karyawan dan kelompok sistem struktual yang fokus pada struktur organisasi dan kebutuhan organisasi dalam beradaptasi dengan lingkungan.
            Prespektif ini mempunyai dampak yang sangat kuat dalam sistem informasi. Dalam prespektif ini perilaku aktual manajer tampak kurang sistematik, kurang formal serta efektif dan kurang terorganisasi secara baik.
Studi tentang perilaku aktual dari manjerial ini yang di lakukan oleh mintzberg (1971) menunjukan bahwa perilaku manjerial senyatanya menunjukan kontradiktif dengan deskripsi klasik.
1.      Para periset modern menekankan bahwa kinerja manajer berkaitan erat dengan pekerjaan dengan intensitas yang tinggi.
2.      Aktivitas manajerial terfragmantasi dan sangat umum. Manajer kekurangan waktu untuk mendalami berbagai isu.
3.      Manajer menyukai spekulasi, bisik-bisik, gosip dan mereka menyukai informasi terkini .
Peran Manjerial; mintzberg
 Mintzberg membuat klsifikasi aktivitas manajerial ke dalam 10 peran yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informational, decisional.
1.      Peran interpersonal, manajer bertindak sebagai figureshead bagi organisasi ketika mewakili perusahaan di luar dan melakukan kewajiban-kewajiban simbolik seperti memberikan penghargaan kepada karyawan teladan.
2.      Peran informational, manajer bertindak sebagai “pusat syraf” bagi organisasi, menerima informasi yang paling kongkret, terkini dan melakukan distribusi atas informasi tersebut kepada yang memerlukan.
3.      Peran decisional, manajer juga mempunyai tugas membuat keputusasn. Ia bertindak sebagai enterprenuer dengan memunculkan aktifitas-aktifitas baru,dan mengendalikan segala hal yang menghambat organisasi.
Bagaimana manajer menyelesaikan pekerjaan?:kotter
            Kotter beranggapan bahwa manajer yang efektif berkait dengan tiga aktifitas penting :
1.    1.   General manajer menghabiskan waktunya untuk memeantapkan agenda personal dan goals, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
2.    2.  Manajer yang efektif menggunakan waktunya untuk membangun jaringan personal menyusun orang-orang pada semua level organisasi.
3.    3.Kotter menemukan bahwa manjer menggunakan jaringannya untuk melakukan agenda personalnya.
Apa yang di putuskan oleh manajer ? wrapp
            Edward wrapp menemukan bahwa manajer yang baik tidak membuat kebijakan tentang keputusan tetapi memberikan arah kebijakan sehingga menjadi terampil dalam mengembangkan setiap kesempatan. Dengan demikian wrapp menunjukan bahwa manajer yang sukses menggunakan waktu dan energinya untuk terlibat dalam masalah  dan keputusan yang bersifat operasional dan selalu termonitor secara baik.
Kognitif Prespektif
Dalam kognitif prespektif, organisasi adalah sebuah pengetahuan. Seperti halnya manusia. organisasi mencari sesuatu di luar lingkungannya, dan belajar untuk mengetahui sesuatu. Efisiensi dan keefektifan organisasi bergantung pada kebenaran atau ketpatan dalam membuat judgment sebagsaimana kemampuan organisasi itu dalam mengumpulkan, menciptakan, menyimpan, menyebarkan, menggunakan informasi dan pengetahuan. Dalam perspektif  ini terdapat dua pemikir, yaitu:
1.      Kelompok managerial sense-making yang menekankan pada peran kunci manajer dalam menangkap dan mengintepretasikan peristiwa-peristiwa lingkungan.
2.      Pandangan knowledge based yang lebih menekankan pada pengumpulan, penyimpanan, penyebaran, dan penggunaan know-ledge dan informasi
Managerial sense-making
            Manajer sebagai kelompok pemikir sense makers, menggunakan asumsi dasar bahwa manajer mendefinisikan situasi karyawan maupun perusahaan.
Asumsi lain yang di buat oleh aliran ini adalah :
1.      Manajer membuat know-ledge structure atau mental map yang mentransformasikan peristiwa yang cheotic dan penuh kejelasan menjadi masalah yang dapat di telusuri,dan manjadi dasar bagi programdan kebijakan organisasi.
2.      Manajer adalah problem-solver dan decision makers (pemecah masalah dan pengambilan keputusan) dan manajer harus mempunyai kecepatan yang tinggi.
3.      manajer adalah pemroses informasi.
4.      Manajer menciptakan struktur pemroses informasi, program dan rutin, yang secara cepat dapat membaca lingkungan internal dan eksternal. Dalam kaitanya dengan struktur pengetahuan manajer.
Pandangan knowledge-based
            Pandangan knowledge based kurang memfokuskan pada manjer darinpada organisasi secara keseluruhan, merefleksikan pekerjaan para sosiologis,ilmuan sistem informasi dan komputer dan perencana strategik.asumsi dasar dalam aliran ini adalah bahwa kesuksesan organisasi tergantung kepada kemampuan  organisasi dalam mengumpulkan, membuat, memperbaiki dan menyebarkan pengetahuan yang biasanya di gunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pandangan knowledge based mempunyai konsekuensi penting tentang bagaimana organisasi di manage dan bagaimana menggunakan tekhnologi informasi. jika aktifitas berdasar intelektual dan pengerahuan menjadi sentral, maka strategi jangka panjang seharusnya memfokuskan pada pengetahuan core-knowledge competency dan membangun knowledge base.
Pengantar dalam memahami pengambilan keputusan
            Pengambilan keputusan tetap adalah satu hal yang lebih menantang dalam peran manajer. Sistem informasi membantu manajer dalam mengomunikasikan dan menyebarkan informasi, namun demikian kapasitas yang terbatas dalam pengambilan keputusan.
Tingkatan pengambilan keputusan
            Pengambilan keputusan dapat diklarifikasi melalui level organisasi, berkaitan dengan strategik, manajemen, knowledge, dan operasional.
1.      Pengambilan keputusan strategik menentukan objektif. Resources dan kebijakan organisasi. Masalah utama dalam pengambilan keputusan pada level ini adalah prediksi untuk yang akan datang pada organisasi dan lingkungannya serta menemukan karakteristik organisasi organisasi terhadap lingkungannya.
2.      Pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen concern dengan bagaimana efisiensi dan keefektifan penggunaan sumber daya dan seberapa bagus kinerja operasi pada tiap unit.
3.      Pengambilan keputusan tingkat knowledge. Berkaitan dengan evaluasi ide baru untuk produk dan jasa.
4.      Pengambilan keputusan untuk operasional kontrol. Menentukan bagaimana membuat tugas spesifik sebagai upaya pelaksanaan keputusan strategik dan manajemen tingkat menengah.
Tahap-tahap pengambilan keputusan
            Pembuatan keputusan mencakup beberapa aktifitas yang berbeda dan terjadi pada saat yang berbeda. Pembuatan keputusan harus menangkap dan memahami masalahnya. Apabila masalah telah di pahami maka keputusan akan lebih mudah untuk di ambil oleh seorang manajer. Menurut simon ada beberapa tahap dalam pengambilan keputusan,di antaranya :
1.      Intelegence yang berisi identifikasi masalah yang terjadi dalam organisasi.
2.      Desain, dalam tahap ini di mulai ketika seseorang harus membuat desain solusi terhadap masalah yang sedang di hadapi.
3.      Pilihan(choice) dalam tahap yang ketiga ini berisi pemilihan satu diantara beberapa alternatif  solusi .
4.      Implementasi, manajer dapat menggunakan sistem pelaporan yang memberikan laporan secara rutin tentang kemajuan dari solusi tertentu.
Adapun model keputusan yang lain mulai dari individual maupun organisasional yaitu keputusan dari seseorang saja ataupun dari sebuah organisasi yang sedang di tuntut untuk menyelesaikan sebuah masalah.  

Wednesday 2 November 2011

Calon Pengganti Rossi: ya Adeknya!(Luca Marini)

Cedera parahnya Valentino Rossi di Mugello lalu benar-benar membuat banyak penggemar balap roda dua bersedih. Di Italia sendiri, Rossi sudah menjadi semacam pahlawan nasional, sehingga hari Sabtu lalu membuat banyak Italiano prihatin dan menyampaikan rasa belasungkawa. Tidak hanya dari komunitas roda dua, dari roda empat pun tak ketinggalan. Kubu Ferrari bahkan menawarkan Rossi kesempatan untuk menjajal kembali mobil F1 mereka. Bukan… bukannya mereka mau kembali membujuk Rossi, walaupun si Bos Ferrari menghendaki adanya Ferrari ketiga yang dipiloti The Doctor. Ferrari bersedia untuk memfasilitasi Rossi menyalurkan dan mengasah  instinct balapnya menggunakan mobil F1, sebelum doi kembali dinyatakan aman kembali menyemplak M1.

Rossi sendiri sebenarnya belum  tamat berkarier. Patah kaki di dunia balap motor adalah hal lumrah! Jadi tidak ada istilahnya pembalap yang sampai ke ajang MotoGP masih bisa diejek dengan mental sayur! Meskipun karier Rossi masih hampir bisa dipastikan berlanjut, banyak sudah desas-desus yang membicarakan pengganti the Doctor.
Pada kesempatan kali ini kita tidak melihat siapa diantara rider MotoGP yang siap menggantikan Rossi, melainkan siapa yang sebenarnya Rossi banget! Nah siapa lagi kalau bukan Adeknya Rossi: Luca Marini.
Nah, bocah yang sekarang sudah menjadi alay ini sebenarnya sadar tidak sadar pasti pernah Bro lihat, sebab sang adik yang berumur 12 tahun inilah yang sering terlihat di Boxnya Rossi. Di luar sana, banyak yang tahu dia adeknya Rossi, yang masih jarang orang tahu adalah: Luca adalah salah satu pembalap muda Italia yang paling menjanjikan! Situ tahu lah, Italia sebagai gudangnya pembalap wahid trek aspal, layaknya Spanyol, Inggris, USA dan Australia.
Valentino Rossi dan Luca  Marini dilahirkan oleh wanita yang sama, yakni Stefania Palma. Hanya saja, ayah Luca bukan si pembalap motor yang juga terkenal di Italia sebagai pembalap drifting, yakni Graziano Rossi, melainkan anak seorang pengusaha asal Roma, yakni Massimo Marini, makanya nama keluarganya lain!
Luca sudah handal menaiki roda dua sejak berumur 4 tahun! Doi sendiri sangat berpeluang menggantikan Rossi, mengingat dirinya juga dibesarkan di “Akuarium” yang sama dengan Rossi. Pada tahun 2003 (mungkin sebagian dari Bro sekalian belum jadi bikers!), doi sudah mengikuti kejuaraan minibike. Di tahun pertamanya itu, dia sudah bisa langsung juara seri! Di tahun 2005, bocah ajaib ini bahkan sudah menjadi juara nasional! Dan ingat, itu di Italia! Meskipun sudah sukses, bocah yang jago main gokart ini tidak sungkan untuk terus menimba ilmu. Untuk itu, doi masuk sekolah balap Tarziano Tamagnini.
Kariernya bisa terbilang terus menanjak, ini tidak lepas dengan sistem pembinaan dan pengkelasan pembalap yang sangat terpadu di negara produsen Pizza dan bella Ragazza ini. Pada akhir tahun 2007, doi pun bisa naik kelas mengendarai motor yang lebih besar, yakni Honda NSF 100. Perkenalannya dengan motor didik Honda ini terjadi di Honda Riding School. Bocah ajaib yang juga gemar menyelam dan menyenangi ikan hiu (bukan buat dimakan lho, tapi buat simbol, ya kaya Rossi suka anjing Chihuahua lah…). Selanjutnya, kariernya terus berjalan layaknya dongeng, walaupun dibaliknya tersimpan banyak kerja keras, misalnya di awal musim pun, pembalap bocah ini sudah harus profesional mengenal dan mencari setting motor barunya! Di Laptopnya pun bukan hanya ada foto-foto tunggangannya, tetapi juga data-data yang dibutuhkan untuk membuatnya semakin kompetitif di lintasan balap! Berkat kemampuannya, Luca sudah direkrut menjadi pembalap pabrikan Honda di Kejuaraan Junior Italia, artinya doi berada di jalan yang tepat untuk meneruskan kekuasaan kakaknya kalau sudah benar-benar pensiun nanti…