Wednesday 8 June 2011

HTI MENGHUJAT Pemerintah dan Ulama Indonesia (Bentuk Kesombongan HTI)

Ketika pemerintah Indonesia yang diikuti oleh mayoritas ormas Islam menetapkan Idul adha jatuh pada tanggal 20 Desember 2007, HTI melalui tulisan resmi mereka yang ditulis oleh ustadz kabir mereka (Muhammad Shiddiq Al-Jawi) mengatakan:
”Apakah Indonesia berambisi untuk menjadi negara pertama yang mempelopori suatu tradisi yang buruk (sunnah sayyi’ah) sehingga para umaro’ dan ulama di Indonesia akan turut memikul dosanya dan dosa dari orang-orang yang mengamalkannya hingga Hari Kiamat nanti?”. [http://www.hizbut-tahrir.or.id/2007/12/14/penentuan-idul-adha-wajib-berdasarkan-rukyatul-hilal-penduduk-makkah/]
Pernyataan ini adalah pernyataan SOMBONG karena merasa paling benar sendirian dan semua ulama Indonesia baik di NU, Muhammadiyah, PERSIS dll menurut HTI: salah dan terancam memikul dosa menurut ustadz ’sombong’ tersebut, padahal kesalahan seorang mujtahid tidak boleh dihakimi dengan ancaman dosa di hari kiamat kelak selagi dia merujuk kepada al-Quran dan sunnah dengan menggunakan metode yang mu’tabar (diakui), karena setiap ijtihad senantiasa membuka peluang salah dan benar, apalagi ijtihad menentukan tanggal hari raya tanggal 20 Desember tersebut berasal dari banyak ulama dari berbagai ormas Islam yang ada di negeri ini. Rasulullah bersabda, ”apabila seorang hakim memutuskan perkara dengan berijtihad, lalu ijtihadnya tepat, maka dia mendapat dua pahala, tetapi kalau ijtihadnya salah, dia akan mendapatkan satu pahala.” (HR. Bukhari no. 6805, dan Muslim no. 3240).
Generasi salaf saja tidak mau memfonis orang yang berbeda dengan mereka dengan ancaman neraka, seperti ungkapan santun dan bijak yang berasal dari Imam asy-Syafi’i, "Pendapatku benar, tapi memiliki kemungkinan untuk salah. Sedangkan pendapat orang lain menurutku salah, tapi memiliki kemungkinan untuk benar.
Maka wajar saudaraku.. kalau HTI suka menghujat HAMAS, AKP dan ulama negeri ini, karena prinsip mereka: KALAU TAK SAMA DENGAN IJTIHAD HTI BERARTI SALAH DAN TERANCAM MEMIKUL DOSA DI HARI KIAMAT KELAK.
Makanya ikutan HTI, ga bakalan diancam dosa karena SATU-SATUNYA FATWA YANG PALING BENAR... (setujuuuuuu??)

4 comments:

  1. hti kemana aja kok tak tampak pd saat rezim otoliter pak harto, nasroh, diskusi, jualan buku, konfrensi tdk tampak dimuka umum..itu bukti hti menyalahi-tidak sesuai dengan BUKU POLITIKNYA, DAKWAH HRS TERANG TERANGAN, TAK KOMPROMI, TANPA BASA BASI, WAJIB MENANTANG-TANPA BERMANIS MUKA !!yg jadi pertanyaan kemana hti era rezim soeharto 1995 sd 1998...NGUMPET, DAN BERSEMBUTI..itu sih jelas bertentangan dgn bukunya sendri, as sunah, RASUL PERNAH MENASEHATI abu jahal, abu sofyan, abu lahab beliu tdk gentar sama sekali dgn kebatilan walaupun seorang diri, berdiri dpn org jahil sambil menasehati...INI FAKTA ISLAM, NASEHAT PUN BUAT ORANG ORANG BENGIS SEKALIPUN WAJIB DISAMPAIKAN JAMAN RASUL..BUKAN MALAHAN NGUMPET BERSELIMUT DIDALAM RUMAH SEPERTI AKTIVIS HTI PD MASA ERA SOEHARTO KEMANA AJA...KOK TAK TAMPAK...

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. MENGAPA ANDA JUMLAH NYA MAKIN lama makin dikittt, ceramah yg dtg ya org org anda saja, lembaran al islam tak dibca masyrkt malah dibuang anak2x jadi sampah,,mau tau jawabannya sebab anda suka memvonis bagi yg tak sejalan dgn hti itu antek2x kafir, gembong kekafian, biang dosa, ahli dosa, thougutt, penguasa laknattullah,,,hebat sekali kata kata kotor and di buku dan seminar anda....seperti anda tau nasib org tak bakalan berubah pasti A dari awal sampai akhir....rasul saja tak pernah mnghujat paman2x nya..dan org arab badui yg belum paha islam tp dinasehati dh bijak dan lembut,,,,,,

    ReplyDelete